Pada masa pandemic saat ini kondisi ekonomi sangat sulit, banyak perusahaan gulung tikar pabrik tutup dan ribuan karyawan kehilangan pekerjaan. Andaikan anda adalah salah satu dari karyawan tersebut, apa yang harus dilakukan?
Mungkin anda akan mencari pekerjaan lain, beruntung bila pekerjaan baru segera didapat dalam waktu dekat. Namun kondisi di luar kehendak pribadi semacam itu biasanya di luar perencanaan. Belum ada gambaran atau persiapan untuk sumber penghasilan baru. Dalam rentang waktu dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, dari mana uang untuk makan?
Pilihannya ada dua, hutang atau dana darurat. Setiap orang sebisa mungkin tidak ingin memilih yang pertama, pilihan terbaik adalah dana darurat. Persoalannya dana darurat harus dipersiapkan terlebih dahulu jauh hari sebelum terjadi hal tidak terduga. Dana darurat berkaitan dengan pengendalian resiko dalam pengelolaan keuangan pribadi.
Saat kondisi keuangan normal, sebagian orang berpikir mereka masih punya sumber penghasilan yang stabil, masih sehat, dan bahkan mereka yakin kalaupun kena PHK, mereka masih mudah mendapat pekerjaan. Namun situasi seperti di atas bisa menimpa kapan saja. karena itu penting sekali menyiapkan dana darurat dalam perencanaan keuangan setiap keluarga.
Pentingnya Memiliki Dana Darurat
Dana darurat adalah dana yang dipersiapkan khusus menghadapi kejadian di luar perkiraan. Dana darurat bukan dana investasi atau dana pendidikan, masing-masing harus dibuat terpisah. Sebaiknya dalam bentuk uang likuid, sehingga dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa proses panjang. Perlunya dana darurat tidak hanya berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan finansial, namun juga menghindari imbas pada wilayah lain, seperti kondisi kesehatan atau hubungan dengan orang lain.
Beberapa alasan berikut ini membuat dana darurat begitu penting untuk dipersiapkan sejak awal:
1. Menghindari Hutang
Daripada harus terlibat hutang dan malah harus membayar bunga bulanan yang tidak sedikit, lebih baik sisihkan uang sedikit secara rutin dari penghasilan saat ini. Tidak soal berapa besar dana yang harus disisihkan. Kebanyakan orang justru baru mendapatkan dana darurat cukup besar setelah menabung cukup lama.
2. Menyesuaikan biaya hidup dengan kebutuhan
Kondisi ekonomi seperti saat pandemic ini tentu berisiko. Kita perlu mempersiapkan segala pendukung untuk usaha, menjalankannya, dan menunggu hasil. Selama jangka waktu tersebut, biaya hidup tetap harus dipenuhi. Dalam kondisi seperti ini, dana darurat dapat digunakan. Setidaknya ini dapat memenuhi kebutuhan pokok maupun pemenuhan kebutuhan selama beberapa waktu ke depan.
3. Menjaga Kesehatan
Seorang pengusaha tiba-tiba harus mengalami kebangkrutan. Semua aset disita, namun tidak mencukupi. Akhirnya terlilit hutang. Secara alami, kondisi psikologis akan terguncang. Kesehatan pun memburuk. Ini membuat seseorang semakin sulit menstabilkan kembali keadaannya. Sebaliknya, bila dana darurat telah dipersiapkan terlebih dahulu sebelum risiko yang tidak dikehendaki tersebut dialami, kita dapat lebih tenang menghadapi masalah. Paling tidak, pos keuangan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari masih ada, sehingga kita dapat berkonsentrasi menyelesaikan persoalan keuangan lain yang lebih besar.